Ulama Qiraat asal Mesir, Syekh Abdul Qadir Al-Ausiy, memberikan motivasi kepada ratusan santri Dayah Insan Qurani yang mengikuti Daurah Al-Qur’an di dayah tersebut, Jumat, 7 Maret 2025.
“Daurah tahun ini terasa berbeda dan istimewa. Alhamdulillah, Maulana Syekh Abdul Qadir Al-Ausiy, ulama Qiraat dari Mesir, telah hadir di tengah kita untuk memberikan Talaqqi Musyafahah kepada para santri yang mengikuti Daurah Al-Qur’an,” ujar Pimpinan Dayah Insan Qurani, Muzakkir.
Ia menyampaikan ucapan selamat datang kepada pakar Qira’at ‘Asyarah dari Mesir tersebut.
“Ahlan wa marhaban bikum, Fadhilatus Syaikh, di Dayah Insan Qurani. Ini merupakan kehormatan dan anugerah besar bagi kami, keluarga besar Dayah Insan Qurani. Keilmuan dan keteladanan beliau dalam bidang Qira’at ‘Asyarah telah memberikan banyak manfaat bagi umat Islam,” ujar Muzakkir.
Menurutnya, banyak alumni Dayah Insan Qurani yang telah menimba ilmu langsung dari Syekh Abdul Qadir di Mesir.
Ia juga menjelaskan, kehadiran Syekh Abdul Qadir ke Dayah IQ merupakan hasil kerja sama dengan Yayasan Tito Bersaudara (Tibers) Meulaboh, Dayah Ruhul Qurani, Halaqah Syekh Abdul Qadir, dan IKAT Aceh.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Tibers, Halaqah Syekh, dan IKAT Aceh yang telah berperan dalam menyukseskan agenda di Dayah IQ,” tambahnya.
Muzakkir juga menuturkan, selama ini, mereka hanya mendengar nama serta keutamaan Syekh Abdul Qadir dari para santri yang telah berguru dan mengambil sanad Al-Qur’an darinya. Kini, mereka mendapatkan kesempatan emas untuk bertemu langsung, menimba ilmu, serta memperoleh berkah melalui Talaqqi Musyafahah kepada Syekh.
“Semoga momen ini menjadi wasilah bagi para santri untuk semakin mencintai Al-Qur’an, memahami ilmunya dengan lebih baik, serta memperoleh keberkahan dalam menempuh jalan ilmu,” harapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Syekh Abdul Qadir berpesan kepada santri IQ bahwa belajar harus dengan guru. Ia mengutip petuah Imam Syafi’i yang menegaskan bahwa ilmu hanya dapat diperoleh dengan enam hal:
“Akhi (dalam artian ukhuwah), engkau tidak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan enam hal yaitu kecerdasan, semangat, kesungguhan, bekal, bimbingan guru, dan waktu yang lama,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan, tujuan turunnya Al-Qur’an bukanlah untuk memecah gunung atau melubangi bumi, tetapi untuk memberikan hidayah bagi umat manusia.
Selain itu, para santri terlihat sangat antusias sepanjang sesi bersama Syekh Abdul Qadir. Setelah ceramah selesai, suasana semakin hidup ketika beliau mengadakan praktik perbaikan bacaan Surah Al-Fatihah secara langsung.
Para santri dengan penuh semangat bergantian membaca, sementara Syekh Abdul Qadir membimbing, mengoreksi makhraj dan tajwid mereka dengan teliti.
Momen ini menjadi kesempatan berharga bagi para santri untuk mendapatkan bimbingan langsung dari seorang pakar Qira’at ‘Asyarah, sehingga mereka dapat memperbaiki bacaan dengan lebih baik dan benar sesuai dengan kaidah yang shahih.[]
Komentar